
CIKUPA - Korban penganiayaan yang diduga dilakukan petugas sekuriti PT Cing Luh bersama pria-pria bertato, Agustian (33) buruh PT Saka Baja Mulia (SKM) yang berlokasi di Desa Bunder, kecamatan Cikupa telah dikebumikan di desa kelahirannya di Kampung Cililin, Desa Girimukti, Kecamatan Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu (12/12) lalu.
Jasad korban diantar dengan menggunakan kendaraan ambulans milik RS Usada Insani dengan diantar istri Ny Ani Marlia (28) dan anak semata wayangnya Tesa Anggraeni (8) serta tetangga tempat korban tinggal, yakni di Kampung/Desa Pasir Gadung, RT 02/03, Kecamatan Cikupa.
Karsan (56), pemilik kontrakan tempat tinggal korban saat ditemui klikp21.com mengatakan, korban telah dimakamkan di desa kelahiran setelah menghembuskan nafas terakhirnya di setelah mendapatkan perawatan di ICU RS Usada Insani selama 1 jam. “Kini anak dan istrinya masih ada di Bandung. Di kontrakan tinggal ada adiknya Mira,” kata Karsan.
Diinformasikan, kematian Agustian diduga akibat dianiaya petugas sekuriti PT Cing Luh dan pria-pria bertato yang menjaga gerbang pabrik sepatu itu saat aksi unjuk rasa Selasa (8/12) lalu berlangsung. “Informasi penganiayaan itu saya dapat dari para karyawan PT Cing Luh sendiri yang juga menyaksikan penganiayaan itu.
Penganiayaannya dilakukan di depan pos Satpam,” lanjut Karsan yang diamini Hasan Basri seorang anggota Kasbi Tangerang yang bekerja di PT Tekno Cikupa.“Lihat saja motornya, bagian depannya hancur,” imbuh Karsan sambil menunjukan motor korban yang berada di ruang tamu kontrakannya.(pas/sdh)
Sumber Berita :http://bantenklikp21.com/peristiwa/346-agus-dikebumikan-di-bandung