021-59401213
LAYANAN PENGADUAN DAN INFORMASI

.

.
lazada indonesia
Home » » Jebakan Ayat Setan dan Politik Bunglon!

Jebakan Ayat Setan dan Politik Bunglon!

Politik bunglon menjadi kode etik kebejatan dan alat transaksi untuk kemudian ditukar dengan kue kekuasaan dan hingar bingar pesta budaya penghianatan yang divulgarkan. Atas nama kepentingan RAKYAT!.



Pada Sabtu, 31 Maret 2012, Editorial Media Indonesia menurunkan laporan berjudul: Politik Bunglon. Dalam kutipan tersebut, Editorial Indonesia menulis: “Wajah panggung politik kita tidak banyak berubah hingga hari ini. Penuh kepura-puraan dan akal-akalan, gampang berubah sesuai arah angin, serta sangat takut kehilangan muka. Singkatnya: politik bunglon”.

“Itulah yang tecermin dari sikap koalisi partai politik pendukung pemerintah melalui fraksi mereka di DPR terkait dengan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mereka yang tadinya mendukung penaikan harga BBM, di saat-saat terakhir seperti menolak kebijakan itu.”

Sebuah analisis jitu mengingat kisah diatas merupakan cerita tentang kerakusan korporasi, ketundukan pemerintah dan ignorance manusia modern. Dan dari air mata rakyat yang tertumpah dan keringat mereka yang mengalir dalam demo beberapa hari ini adalah selilit tentang kerakusan korporasi kaya raya, ganjalan tentang ketebalan kantong elit-elit politikus di negeri ini. Dan dunia selebihnya bisa dengan tenang dan anteng menikmati kerakusan predator energi, bisa bermobil mewah dengan kuwalitas bensin terbaik, bisa menikmati gemerlap kasino dan hingar bingar dunia gelap di tengah-tengah sejarah manusia modern abad ini. Membuat jebakan ayat setan atas nama kepentingan RAKYAT!
Politik bunglon menjadi kode etik kebejatan dan alat transaksi untuk kemudian ditukar dengan kue kekuasaan dan hingar bingar pesta budaya penghianatan yang divulgarkan. Atas nama kepentingan RAKYAT!.
Jelas, menjatuhkan dosa sejarah bangsa ini hanya kepada ES BE YE juga kurang tepat, mengingat yang menggali kubangan dosa hampir seluruh anggota Dewan dan dari semua partai.
Persetujuan lima parpol koalisi mendukung pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus digagalkan. Pernyataan menolak kenaikan harga BBM tapi memberi ruang manuver bagi pemerintah menyesuaikan harga melalui penambahan Pasal 7 ayat 6 A UU APBN Perubahan 2012 adalah menipu rakyat!.
Perubahan pasal diatas sama sekali tidak mengandung kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. Dan pasal itu memberikan kewenangan kepada Pemerintah untuk menaikkan harga BBM tanpa memerlukan persetujuan DPR lagi.
Mantan Menteri Kehakiman, Yusril Ihya Mahendara bilang, “Ini juga menabrak Pasal 33 UUD 1945 seperti ditafsirkan Mahkamah Konstitusi (MK),”. Detikcom, Sabtu 31/3/2012.
Ayat setan tersebut selain menabrak UUD 1945, Pasal 7 ayat 6 dan 6a setelah perubahan, tidaklah memenuhi syarat-syarat formil pembentukan sebuah undang-undang sebagaimana diatur dalam UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Prosedur perubahan UU APBN tersebut, masih menurut Yusril, juga melanggar ketentuan, sehingga secara formil maupun materil dapat dibatalkan oleh MK. “Kedua ayat itu saling bertabrakan satu sama lain,” jelasnya.
Tapi, persoalan ini memang terkait tentang korperasi dan kantong tebal, sebab Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta jauh-jauh hari punya database nama-nama orang Indonesia yang mereka perhatikan segala keperluan dan urusannya, yang mereka rawat dan ruwat, sayang dan lindungi layaknya keluarga sendiri. Kaki tangan Kedutaan Amerika di Indonesia, sebuah cerita infiltrasi dan penaklukan Republik Indonesia.
Setidaknya ada 4 kejanggalan kisruh Kenaikan Harga bahan bakar (BBM). Semua pihak yang terlibat menyembunyikan sesuatu dari mata publik. Hanya bentrokan sesama wong cilik – mahasiswa dengan polisi – yang di close-up di Salemba Jakarta Pusat. Sementara itu kelompok elite yang menikmati lezatnya harga baru – BBM dan minyak mentah – lolos dari sorotan. Seakan kenaikan harga BBM sudah takdir ilahi, bukan akibat akal bulus yang amat terang benderang.
Di manakah letak akal bulus kenaikan “harga bensin”? Siapakah yang diuntungkan? Mudah ditelusuri bila kita mau menghimpun informasi dari sumber yang kredibel. Untuk itu ada berton-ton informasi berkelas dunia yang jauh dari sensor para penguasa yang tamak. Dari Perancis ada Voltaire Network, dari Kanada ada Central of Globalization Research, dari Amerika ada Veterans Today dan tentu saja Wikileaks. Lihat dan baca lengkapnya pada tautan di bawah ini. Sejak Oktober 2011 hingga Maret 2012 dapat kita paparkan 4 hal yang TIDAK DISAMPAIKAN kepada publik apa penyebab sesungguhnya kenaikan harga BBM. Bila lembaran informasi tersebut akurat maka kita temukan, sebagai berikut:
  • 1. Harga riil minyak mentah dunia berkisar $65 per barel tapi kenapa pemerintah melakukan asumsi pada angka $105 per barel? Pemerintah tidak berani mengakatan bahwa harga minyak dunia naik 30% dari tahun lalu karena 64% transaksi dikuasai spekulator di Wallstreet Amerika. Spekulator beli bukan untuk dipakai, tapi sebagai perjudian di mana harga minyak dijadikan kartu remi. Maka harga dipertahankan tinggi agar spekulator tidak rugi. Mereka adalah Citigroup, JP Morgan Chase, Goldman Sachs.
  • 2. Permintaan minyak dunia turun sekitar 15%, cadangan minyak naik dari temuan di Afrika, mengapa harga tidak turun? Sekali lagi pemerintah bungkam. Takut marahnya big boss spekulator di Washington, London dan Tel Aviv. Merekalah yang paling berkepentingan dengan harga minyak di atas $100 per barel.
  • 3. Digembar gemborkan bahwa harga minyak menanjak karena krisis politik AMERIKA-ISRAEL lawan IRAN. Tapi pemerintah tidak buka suara telah menjadi penghubung kedua belah pihak di dampingi Robert Gates ex Direktur CIA. Tidak buka suara apa saja yang dibahas dan apa pula hasilnya untuk kepentingan publik dunia.
  • 4. Dengan jatuhnya sanksi ekonomi Amerika-Eropa kepada Iran maka Iran menjual minyak termurah dengan pembayaran termudah. Bisa dapat diskon 15% dan bayar pakai Rupiah, bukan dollar. Tapi semua tutup mulut. Peluang emas ini sirna begitu saja karena taat dan beriman kepada big boss di Washington-London-Tel Aviv. Retorika Indonesia sebagai negara yang bebas dan aktif cuma omong kosong. Padahal Rusia, India, China, Pakistan, Turki, Jepang, Korea menyambut murahnya minyak Iran.
Mengapa? Ada gambaran soal posisi hubungan impor minyak Indonesia-Iran belum membuahkan hasil. Dirjen Perdagangan Luar negeri, Deddy Saleh, menolak merespons pertanyaan tersebut. Evita Legowo, Dirjen Minyak dan gas di Kementrian ESDM, juga lebih memilih diam dan menyiramkan air dingin. Mengapa dan kenapa nama Indonesia muncul dalam daftar negara yang terancam kena sanksi Amerika?. Februari lalu, Evita sempat bilang kalau tak ada transaksi minyak antara Iran dan Indonesia. Benarkah? Padahal, pada Februari 2012 bulan lalu, kapal tanker minyak Iran lego jangkar di Perairan Karimun, Batam, Indonesia. Untuk apa? Wisata dan Dolanan?
Mengapa Republik Indonesia bungkam? Jawabannya tidak terlampau susah. Sebab birokrat dan politisi negara Republik Indonesia tunduk pada tekanan Kedutaan Amerika. Sebab mereka adalah orang-orang yang mendapat perhatikan lebih dari segala keperluan dan urusannya, yang mereka rawat dan ruwat, sayang dan lindungi oleh Kedutaan Amerika Serikat layaknya keluarga sendiri.
Di forum-forum resmi internasional, Indonesia nyaris tak pernah menyetujui saksi apapun atas Iran. Pernyataan pejabat negara sekaitan program pembangkit nuklir Iran selalu bernada positif, mendukung hak Iran dalam pengembangan energi nuklir damai, dan cenderung jauh dari keinginan Amerika dan negara-negara sekutu yang gemar menghancurkan citra Iran dan menghukum Iran lewat aneka sanksi ekonomi.
Tapi sejumlah telegram WikiLeaks menunjukkan kalau Jakarta bermuka dua dengan mendukung diam-diam sanski ilegal Amerika atas Iran di dalam negeri. Telegram juga memunculkan kesan kalau Amerika begitu paranoid pada setiap kabar yang berisi kemungkinan Iran bisa berinvestasi dan membangunan hubungan dengan kalangan sipil dan militer di Indonesia:
1. Telegram bertajuk “Demarche Delivered Regarding Preventing Establishment Of Iranian Joint Bank In Indonesia”, dikawatkan pada 10 September 2008, menyebutkan kalau: “orang-orang penghubung di pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi kalau Bank Melli telah menanyakan aturan bisnis bank asing di Indonesia, tapi belum melayangkan surat permohonan untuk membuka cabang, anak perusahaan atau bermitra dengan Bank Panin atau institusi keuangan Indonesia lainnya. Seorang pejabat di Kementrian Luar Negeri bilang kalau Deplu belum lama ini menggelar pertemuan antarlembaga dan sebuah pertemuan dengan kalangan bank dan komunitas bisnis dan membriefing mereka sekaitan implikasi saksi atas Iran dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) belakangan ini.”
Telegram lainnya mengungkap keleluasaan diplomat Amerika mencari tahu segala hal terkait bisnis perusahaan Iran di Indonesia, utamanya via Pusat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), yang dalam telegram digambarkan sebagai “lembaga penerima bantuan USAID”.
Telegram lain menyebut adanya permintaan bantuan dari Yunus Hussein, bos besar PPATK, ke DOJ/OPDAT (Departement of Justice/ Office of Overseas Prosecutorial Development, Assistance and Training) agar pemerintah Amerika “membantu perumusan draft Rancangan Undang-Undang Pendanaan Terorisme”.
2. Dalam sebuah telegram bertajuk “Iran — Indonesia To Urge For Release Of Detained Amcits”, dikawatkan pada 19 Februari 2010 dengan marka SECRET//NOFORN, Duta Besar Amerika, Cameron Hume, menulis: “Jurubicara presiden, Dino Djalal, bilang ke DCM pada 19 Februari kalau Indonesia akan meminta Iran melepas tiga warga Amerika yang ditahan di Iran dengan peritmbangan kemanusiaan. Bekas Sekretaris Jenderal D-8, Dipo Alam (kini Menteri Sekretaris Kabinet) akan bertandang ke Tehran pada 1 Maret sebagai bagian dari serangkaian kunjungan ke para pemimpin negara-negara D-8. Alam dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Manouchehr Mottaki dan kemungkinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Djalal bilang ke kami kalau atas nama Pemerintah Indonesia (dan bukan Amerika Serikat), Alam akan meminta Iran melepas warga Amerika yang ditahan dengan pertimbangan kemanusiaan … .”
Di telegram lain, ada terekam kalau Dino Pati Djalal menjadi ‘mata dan telinga’ Kedutaan Amerika dalam melaporkan pertemuan antara Presiden Yudhyono dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Sayyid Ali Khamenei.
Beberapa butir cover up di atas maka jelas rakyatlah yang dikorbankan demi gergasi asing. Dikorbankan oleh Pemerintah, parpol, media massa, dan ICW dan LSM-LSM terbang yang berbasis di Amerika Serikat, Australia dan Singapura yang secara berjamaah pura pura bicara demi kepentingan rakyat!. Yang diuntungkan adalah spekulator, bankir, dan politisi yang kecipratan dana politik hasil main mata dengan penikmat milyaran dollar kenaikan harga minyak. Hari ini harga pasar minyak mentah dunia dua kali lipat dari harga normal yaitu $65 per barel.


Sumber Berita : https://kabarnet.wordpress.com/2012/04/01/jebakan-ayat-setan-dan-politik-bunglon/
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Ikrar Anggota :

IKRAR ANGGOTA SPSI :

1. Kami Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah Pekerja Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah Pekerja Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945, serta taat kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
3. Kami Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah Pekerja Indonesia yang selalu siap mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa.
4. Kami Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah Pekerja Indonesia yang beretos kerja Produktif, Jujur, Disiplin dan Bertanggung Jawab.
5. Kami Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah Pekerja Indonesia yang siap bertekad mengembangkan kemitraan dalam Hubungan Industrial.
lazada.com
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. DPC KSPSI - KAB.TANGERANG - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger