Bentuk pengamanan swakarsa (pamswakarsa) yang dimaksud adalah mengupayakan pengamanan sendiri dengan berbagai cara. Misalnya, ada yang meminta bantuan petugas keamanan, misalnya, Kodim, memanfaatkan sesama pengurus serikat pekerja untuk menghadapi pelaku sweeping, dan ada pula perusahaan yang meminta bantuan dari organisasi massa tertentu.
"Ada sweeping atau tidak kami tetap harus minta bantuan keamanan dari luar 20-30 orang untuk menjaga pabrik. Memang jadi tambah anggaran, tetapi itu lebih baik daripada kegiatan pabrik terhenti sehingga harus rugi lebih besar," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Tangerang Juanda yang juga memimpin perusahaan di kawasan Pasar Kemis, Tangerang, semalam.
Ken Limarga, Direktur PT Indo Taichen, sejak kemarin menyiagakan puluhan petugas keamanan yang berjaga dalam pabrik. Sedangkan PT Koyro International Indonesia, menurut Manajer HRD-nya, Fauzan, cukup menyiagakan satpam ditambah sekitar 200 pekerja.
SPSI Siaga
Sementara itu, pengurus Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Tangerang menyiagakan pengurus cabang maupun unit di pabrik untuk menghadapi kemungkinan adanya sweeping ke pabrik-pabrik untuk memaksa pekerja yang sedang bekerja untuk ikut berdemonstrasi. K-SPSI merasa perlu mengambil langkah itu karena dalam sweeping hari Rabu ada yang mengaku berasal dari K-SPSI.
Pengurus KSPSI Kota dan Kabupaten Tangerang sama-sama menyatakan tidak pernah ada instruksi kepada anggotanya untuk sweeping ke pabrik. "Besok kami tidak demo. Jika ada yang mengatasnamakan SPSI lalu sweeping, tangkap saja," ujar Ketua KSPSI Kabupaten Tangerang Hermanto Ahmad.
Secara terpisah, pengurus KSPSI Kota Tangerang menyatakan sudah berkoordinasi dengan pengurus SPSI di perusahaan. "Begitu ada sweeping, mereka akan mengabari kami, dan kami akan datang," ujar Wakil Ketua KSPSI Kota Tangerang Asep Yulianto.
Anggota SPSI Bekasi ditahan
Dari Bekasi dilaporkan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang SPSI Kota Bekasi R Abdullah membenarkan satu di antara delapan buruh yang ditahan aparat Polda Metro Jaya adalah anggota SPSI Bekasi. Anggota itu bernama Herman, pekerja perusahaan di Cibitung.
Ia membantah anggota SPSI Bekasi terlibat dalam perusakan saat aksi buruh di depan Gedung MPR/DPR Rabu lalu
Sumber Berita : KOMPAS