Dalam aksi ini, tuntutan para buruh sama dengan ketiga aksi sebelumnya. Tuntutannya ada tiga, yakni menolak Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, memberlakukan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Tangerang sama dengan kebutuhan hidup layak (KHL) atau menuntut KHL seratus persen, yakni Rp 1.075.641. UMK yang ditetapkan di Kabupaten Tangerang Rp 1.044.500 dan menuntut reformasi Dewan Pengupahan Kabupaten Tangerang.
Ribuan buruh tiba di Puspem Kabupaten Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka konvoi dengan menggunakan sepeda motor. Bahkan, ada juga yang mengendarai truk. Para buruh yang datang dari arah Balaraja melakukan sweeping ke sejumlah pabrik. Pengunjuk rasa ini mengajak rekan-rekannya di pabrik lain untuk bergabung berunjuk rasa. Kemacetan pun terjadi di sepanjang Jalan Raya Serang menuju Puspem Kabupaten Tangerang.
Setibanya di Puspem Kabupaten Tangerang, teriakan demi teriakan saling bersahut-sahutan. Mereka meneriakkan yel-yel tuntutan. Mereka pun secara bergantian melakukan orasi.
Suasana ricuh pun tak terhindari. Aparat menjaga ketat dengan membentuk blokade berlapis agar pengunjuk rasa tak menyentuh lantai kantor bupati. Apalagi untuk memasukinya.
Di tengah suasana panas, terjadi saling dorong. Bahkan, belakangan diketahui seorang aparat Satpol PP Kabupaten Tangerang mengalami luka. (ang)
Setelah beberapa lama menggelar orasi, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno yang didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Hasdanil menemui perwakilan buruh di Ruang Parakan lantai dua Puspem Kabupaten Tangerang.
Rano pun menyempatkan diri menemui pengunjuk rasa yang berada di lantai satu. Meski kondisi kesehatannya tak stabil, namun saat menemui buruh, Rano menggunakan anak tangga.
Tak lebih dari sepuluh menit, Rano menyaksikan demo para buruh ini. Terdapat suasana lain ketika Rano ada di tengah-tengah mereka. Sebagian pengunjuk rasa ternyata terkesima melihat kemunculan pemeran Si Doel itu. Di sela-sela aksinya, mereka malah mengabadikan wajah Rano Karno.
Dalam sambutannya, Rano Karno berjanji akan menghadap Bupati Tangerang Ismet Iskandar agar mengeluarkan surat rekomendasi sesuai tuntutan buruh.
Terkait SKB, Rano mengatakan, secara pribadi dan sebagai kader PDIP, dirinya menolak adanya SKB empat menteri tersebut. Namun, ia adalah wakil Bupati Tangerang yang merupakan sebuah lembaga. “Terkait Dewan Pengupahan, tak perlu direformasi karena masa jabatannya sudah mau habis,” ujarnya.
Seusai demo di kantor bupati, ribuan buruh yang antara lain berasal dari SPN, FSPMI, Aliansi Buruh Menggugat, SBSI, dan F.SPKEP-SPSI, menuju Gedung DPRD Kabupaten Tangerang.
Di sini, mereka diterima sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tangerang, antara lain HA Jaini (Golkar), Basuki Rahardjo (PAN), Daka Udin (PPP), dan Abdul Muin Basuni (PKB).
Seusai pertemuan, Daka mengatakan, dewan bersedia memberikan rekomendasi sesuai tuntutan para buruh
Sumber Berita :RADARBANTEN.COM
