’Namun kita harapkan pemerintah mencari upaya dan solusi untuk mengatasi hal ini,’ ujar Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Sumut Drs H Mukhyir Hasan Hasibuan kepada Berita, Selasa, (27/05) di Medan.
Lebih jauh dikatakannya, dengan kenaikan BBM yang berdampak begitu besar kepada para pekerja di seluruh Indonesia tak terkecuali di Sumut, kita harapkan dengan adanya perundingan-perundingan dengan para pengusaha dan pekerja ini seperti yang diutarakan menteri tenaga kerja akan melahirkan solusi untuk kedua belah pihak baik pengusaha untuk kelangsungan perusahaan maupun tenaga kerja yang menjadi ujung tombak kelangsungan perusahaan itu sendiri.
’KSPSI sendiri berupaya untuk melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Seluruh Indonesia (APINDO) guna mencari solusi yang terbaik dengan saling menguntung-kan kedua belah pihak, baik pengusaha maupun para pekerja kita tanpa ada melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK),’papar Mukhyir.
Menyikapi berbagai unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat untuk menurunkan kembali harga BBM, menurut Mukhyir, kondisi tersebut tidak mungkin dibatalkan, namun yang penting pemerintah harus memikirkan kehidupan para pekerja dan mencari solusinya.
Menurut Mukhyir unjuk rasa itu sendiri tidak ada manfaatnya, sebab, hal ini akan akan menciptakan situasi yang tidak kondusif dan merugikan. Terutama akan mempengaruhi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Yang penting kita mencari solusinya.
Upah Naik 10 Hingga 15 Persen
Mukhyir mengharapkan dengan adanya solusi antara pemerintah, pengusaha maupun pekerja akan ada kenaikan upah untuk para pekerja sekira 10 hingga 15 persen.
Alasan itu, tambah Mukhyir, dari dampak kenaikan BBM itu ongkos dan biaya makan para pekerja juga tentu naik. Jadi bila ada kenaikan upah, maka membantu kehidupan para pekerja kita, harapnya. (lin/irm)
Sumber Berita : BERITA SORE